Senin, 15 Desember 2008

Males Nulis?

Justify FullAda pengalaman menarik saat saya dan beberapa orang dari Yayasan Sosial Muslim (YSM) Surakarta bersilaturahmi ke rumah Ust. Faudzil Adhim di Yogyakarta. Waktu itu kami berniat sharing dengan ustadz terkait ingin menerbitkan majalah baru di kota Solo.
Sambil menikmati indahnya alam Yogya di taman pemancingan Prambanan, beliau memberikan sebuah motivasi bagi kami, terutama saat mood untuk menulis hilang.
Ust. Faudzil Adhim, penulis buku-buku best seller seputar pernikahan dan rumah tangga, ternyata juga bisa mengalami saat-saat dimana beliau merasa tidak mood untuk menulis. Dipaksa-paksa tetap tidak bisa, bahkan hasil tulisannya menjadi tidak fokus. Sampai suatu kali, cerita beliau, ketika beliau tilawah sampai surat Ar-Rahman, ada ayat yang dibaca berulang-ulang. Pembaca pasti sudah tahu, ayat apakah itu? Fabiayyi aalai robbikumma tukadzdziban. Nikmat (Allah) manalagi yang engkau dustakan?
Beliau menjelaskan, ayat tersebut begitu menggugah mood beliau yang saat itu enggan menulis. Dengan membaca ayat tersebut, lanjut beliau, seolah-olah Allah ingin bertanya kepada pembaca ayat tersebut bahwa "engkau sudah aku beri kenikmatan dengan diterbitkan buku-bukumu, diundang seminar, menjadi konsultan pernikahan dan rumah tangga dan royalti tetap mengalir. Masa' menulis untuk berdakwah saja tidak mau? Nikmat mana yang bukan dari-Ku?"
Beliau memberikan kesimpulan, bila kita merasa enggan menulis, maka coba mengingat nikmat-nikmat Allah yang telah kita terima. Setelah itu, baca surat Ar-Rahman. Kita akan merasakan betapa banyak yang Allah berikan kepada kita, namun sangat sedikit sekali yang kita berikan untuk Allah (sampai menulis untuk kebaikan dan maslahat umat saja males).
Intinya, selama ayat tentang menasehati dalam kebenaran dan kesabaran belum dicabut (QS Al-Ashr), maka selama itu pula kewajiban seorang muslim untuk saling menasehati baik lisan maupun tulisan. Jadi, mood nggak mood, suka nggak suka, semangat nggak semangat, tetaplah menulis. Siapa tahu itulah tiket kita ke surga. Wallahu a'lam.

Dikutip dari: masbanu

Tidak ada komentar: